Rabu, 14 Juli 2021

Setting Up VM and Domain

 Membuat Folder Khusus Aplikasi

- Login SSH terlebih dahulu

- Ketikan PWD

- Buat folder dengan mengetikan seperti dibawah

- Kemudian lanjut seperti ini

- Ketikan pwd

Setting Up MySQL dan PhpMyadmin 

- Buat folder seperti ini

- Kemudian lanjut membuat file nano docker-compose.yml

- Kemudian lanjut membuat file nano docker-compose.yml

- Berikut file yang sudah dibuat

- Berikut file yang sudah dibuat

- Pada browser buka http://MACHINE_VM_IP:8000

- Masukan username dan password sesuai settingan di docker-compose.yml

- Selesai

Setting Up Web Berbasis Wordpress 

Sebelum melakukan setting up wordpress menggunakan docker compose, perlu melakukan beberapa hal dibawah ini: 

 - Stop docker compose → CTRL + c atau docker-compose down -v 

 - Hapus folder /usr/local/apps/mysql-db → rm -rf /usr/local/apps/mysql-db 

 - Buat folder baru /usr/local/apps/mysql-db → mkdir /usr/local/apps/mysql-db 

- Buat folder untuk menyimpan docker volume wordpress 

 /usr/local/apps/wordpress-app. Jalankan command dibawah ini mkdir wordpress-app

- Ubah file /usr/local/apps/docker-compose.yml menjadi seperti ini

- Jalankan docker-compose docker-compose up -d 

 - Buka PhpMyadmin dengan membuka http://MACHINE_VM_IP:8000 pada browser, masukan user root dan password root yang sesuai. Database wordpress_app sudah dibuat. 

- Buka Wordpress app dengan membuka http://MACHINE_VM_IP:8080 pada browser


- Aplikasi wordpress sudah berhasil

 - Selesai

Intsalasi Wordpress 

- Pada browser buka http://MACHINE_VM_IP:8080, kemudian pilih bahasa dan click Continue 

- Isi data-data yang diperlukan, informasi username dan password jangan sampai lupa. Email isi dengan email yang benar. Kemudian klik Install Wordpress

- Apabila instalasi wordpress berjalan dengan benar, maka akan dibawa ke halaman ini

- Kemudian Login 

- Selesai





Senin, 12 Juli 2021

Docker

Docker adalah sebuah aplikasi yang berbasiskan teknologi open source yang memungkinkan developer atau siapapun untuk membuat, menjalankan, melakukan percobaan dan meluncurkan aplikasi di dalam sebuah container. Docker membuat proses pemaketan aplikasi bersama komponennya secara cepat dalam sebuah container yang terisolasi, sehingga dapat dijalankan dalam infrastruktur lokal tanpa melakukan perbuahan konfigurasi pada container.

Fungsi dari Docker

Setidaknya, terdapat lima fungsi umum yang dimiliki oleh Docker, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Menunjang Produktivitas Developer

Fungsi yang pertama adalah mampu untuk menunjang kinerja dalam melakukan tahapan development produk aplikasi secara efektif dan mencapai target produksi yang optimal. Dengan penggunaan platform ini, mempermudah dalam menjalankan beberapa layanan sekaligus dan cocok untuk pengerjaan proyek berskala menengah ke atas.

2. Tahap Konfigurasi yang Sederhana

Docker memiliki keunggulan yang sama dengan virtual machine pada umumnya, akan tetapi tidak menggunakan overhead. Adanya proses konfigurasi yang sederhana dalam banyak lingkungan, mampu untuk memisahkan kebutuhan infrastruktur pada aplikasi tersebut.

3. Manajemen Kode Pipeline

Terdapat platform yang memberikan kemudahan dalam proses pengembangan kode, penyaluran pada pipa, hingga fase pengembangan di tahap produksi. Untuk itulah, Docker menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan dalam mengelola pipeline code.

4. Dapat Digunakan dalam Debugging Mode

Fungsi yang keempat adalah mampu menggunakan fitur debugging mode, dimana setiap pengembang hanya perlu waktu sekitar semenit saja untuk dapat melakukan proses debug pada Sandbox. Kelebihan yang lain, anda dapat menggunakan atau beralih untuk mencoba versi yang baru pada situs web tersebut.

 

5. Mendukung Pengembangan Platform Multi-Cloud

Fungsi yang terakhir, mampu berjalan diberbagai platform, dikarenakan beberapa penyedia layanan cloud besar di dunia telah menyediakan dukungan layanan kepada Docker. Sehingga Docker Container dapat berjalan segala jenis layanan cloud yang ada, serta memungkinkan sebuah aplikasi mampu di-porting antar environment dengan mudah.

Cara Menggunakan Docker

Berikutnya, bagaimana cara kerja yang harus diimplementasikan oleh setiap pengembang dalam mengoperasikan Docker? Berikut ini terdapat beberapa tahapan yang harus dilewati.

1. Docker Image

Merupakan file atau dokumen yang berisi panduan serta informasi untuk membangun sebuah container. Dimana, image juga berfungsi untuk menggunakan informasi.

2. Container

Merupakan environment atau lingkungan untuk kebutuhan pengemasan aplikasi yang mencakup system tool, kode, runtime, dan konfigurasi. Container hanya diperbolehkan untuk mengakses resource yang telah diverifikasi oleh Docker image.

3. Docker Client

Yaitu tempat dimana user dapat mengirim perintah (command) seperti Docker run, pull, dan build pada Docker Daemon.

4. Docker Host

Bertanggung jawab untuk menerima perintah dari Docker Client, serta menyediakan lingkungan untuk menjalankan software secara lengkap.

5. Docker Engine Rest API

Digunakan untuk sarana interaksi dengan Docker Daemon, yang dapat diakses oleh klien melalui HTTP.

6. Docker Hub

Merupakan layanan (service) yang memungkinkan untuk berbagi Container Image bersama tim.

7. Docker Daemon

Bertanggung jawab dalam mengelola Docker Image, Container, Storage Volume dan Network. Serta, menerima permintaan dari Docker API yang selanjutnya akan diproses oleh sistem.

8. Docker Registry

Yang terakhir adalah wadah atau tempat untuk menyimpan sebuah Docker image. Yang mana akan memberikan output sesuai dengan perintah yang diberikan.  

Cara Kerja dari Docker

Setiap pengguna pasti menginginkan kegiatan yang mudah dan cepat selesainya, sehingga sebagai pengembang bisa lebih mudah dan lebih mendapatkan keuntungan. Dalam pengaplikasian Docker ada baiknya mengikuti cara berikut :

  1.  Melakukan cek di Docker version.
  2.  Mengecek apakah platform tersebut sudah bisa dijalankan dengan benar atau tidak.
  3.  Lihat dan cek image yang sudah tedownload.
  4.  Hapuslah image yang ada.
  5.  Mengecek banyak container yang biasanya dijalankan oleh mesin.
  6.  Build image.
  7. Lakukan build serta berikan tag di image.
  8. Mengupload image.

Contoh Studi Kasus:

Terdapat beberapa server yang mana di dalamnya sudah menampung beberapa aplikasi web. Server tersebut berbasis hypervisor sehingga membutuhkan resource besar. Karena setiap VM menjalankan guest OS beserta kernelnya sendiri terpisah dari host. Docker sangat ringan dan mempunyai mekanisme yang lebih maju jika dibandingkan dengan perangkat lunak virtualisasi berbasis hypervisor. Indikasinya adalah adanya efektivitas lebih pada Docker dalam hal penggunaan sumber daya mesin host. karena dalam proses deployment, docker akan menjalankan sebuah container menggunakan base image dengan metode file system as a layer yang berarti docker hanya akan menyalin lapisan perubahannya saja untuk dijalankan sebagai duplikasi container yang berbeda dengan base image yang sama. Dengan diterapkannya sistem virtualisasi server berbasis container, diharapkan dapat meningkatkan kinerja sebuah server dan memudahkan proses deployment (penyebaran) aplikasi web beserta software pendukung seperti web server, database server, dll ke server. Maka permasalahan yang ada diantaranya adalah bagaimana mengimplementasikan docker untuk pengelolaan banyak aplikasi web.


Rabu, 07 Juli 2021

Tutorial Docker Command Line Interface

 Berikut adalah langkah-langkahnya:

- Memverifikasi apakah doker sudah diinstal dengan mengetikan seperti pada gambar

- Mencoba menjalankan docker nginx

- Ini adalah tampilan ketika berhasil dijalankan. Dan klik allos access

-Inilah tampilan ketika coba ditest pada browser

-Kemudian melihat docker container yang sedang running 

-Menjalankan docker httpd

-Ketika dicek pada browser inilah tampilannya

-Menjalankan docker mysql

-Mencoba mengggunakan docker container logs

-Kemudian mencoba melihat lagi container yang sedang berjalan

-Melakukan stop docker container web apache

-Mencoba menghapus docker web apache

-Dan bagian bawah melihat docker container yang available. 

-Selesai









Jumat, 25 Juni 2021

Tutorial Run Docker In Production Part 2

 

1. Membuat VM

- Klik create kemudian pilih Droplet

- Pilih ubuntu seperti dibawah

- Pilih basic

- Pilih Regular intel with SSD

- Pilih Singapore

- Pilih password dan ketik password

- Ketikan nama Hostname

- Pilih Projek dan klik Create Droplet

- VM sudah berhasil dibuat

2. Access VM melalui SSH

- Klik VM yang sudah dibuat

- Klik Console

- Kemudian login dan masukan password

- Ini sudah berhasil login

- Kemudian test lsb_release -a, ketika berhasil exit untuk keluar

3. Install Docker dan Docker Compose

1. Docker

- Ketikan seperti dibawah ini

- Ini ketika berhasil

- Kemudian ketik seperti ini

- Jika berhasil maka seperti ini

- Kemudian lanjut ketik seperti pada gambar

- Lakukan lagi seperti pada gambar

- Ketik sudo update

- Dan berhasil

2. Docker Compose

- Ketikan seperti pada gambar

- Kemudian ketik lagi seperti gambar dibawah

- Cek docker compose dengan mengetikan seperti gambar

4. Menjalankan Aplikasi Berbasis Docker

- Ketikan seperti pada gambar

- Ketik lagi seperti pada gambar

- Nanti akan muncul seperti ini, lalu ketik hal yang sama

- Kemudian tekan Ctrl X pilih Y

- Selanjutnya ketik ls -a, dan sudah berhasil

- Ketik seperti ini dan test pada browser

Selesai. 

Mohon maaf jika masih ada kesalahan dan kekurangan.

1


Setting Up VM and Domain

  Membuat Folder Khusus Aplikasi - Login SSH terlebih dahulu - Ketikan PWD - Buat folder dengan mengetikan seperti dibawah - Kemudian la...